"Bagaimana Cara Memandang Hidup"
Seorang ayah mendapat bingkisan hadiah
dari putrinya yang masih balita.
“Hadiah hari papa untuk Papa. Buka dong
Pa, buka sekarang.”
Dan sang ayah pun membuka bingkisan
itu. Ternyata di dalamnya hanya sebuah kotak kosong. Tidak berisi apa pun juga.
“Ah, kamu bisa saja. Bingkisannya koq kosong. Buang-buang kertas kado Papa. Kan mahal?”
“Ah, kamu bisa saja. Bingkisannya koq kosong. Buang-buang kertas kado Papa. Kan mahal?”
Si kecil menjawab, “Nggak Pa, nggak
kosong. Tadi Putri masukin begitu buaanyaak ciuman untuk Papa.”
Sang ayah terharu, ia mengangkat
anaknya. Dipeluknya, diciumnya.
“Putri, Papa belum pernah menerima
hadiah seindah ini. Papa akan selalu menyimpan box ini. Papa akan bawa ke
kantor dan sekali-sekali kalau perlu ciuman Putri, Papa akan mengambil satu.
Nanti kalau kosong diisi lagi ya !”
Kotak kosong yang sesaat sebelumnya
dianggap tidak berisi, tidak memiliki nilai apa pun, tiba-tiba terisi,
tiba-tiba memiliki nilai yang begitu tinggi..
Apa yang terjadi ?
Lalu, kendati kotak itu memiliki nilai
yang sangat tinggi di mata sang ayah, di mata orang lain tetap juga tidak
memiliki nilai apa pun. Orang lain akan tetap menganggapnya kotak kosong..
Kosong bagi seseorang bisa dianggap
penuh oleh orang lain..
Sebaliknya, penuh bagi seseorang bisa
dianggap kosong oleh orang lain..
Kosong dan penuh, dua-duanya merupakan
produk dari
“Mindset / pikiran” kita sendiri.
“Mindset / pikiran” kita sendiri.
Sebagaimana kita memandangi hidup
demikianlah kehidupan kita..
Hidup menjadi berarti, bermakna, karena
kita memberikan arti kepadanya, memberikan makna kepadanya..
Bagi mereka yang tidak memberikan
makna, tidak memberikan arti, hidup ini ibarat lembaran kertas yang kosong..
” Jangan memandang kehidupan ini dengan
pesimis, berikanlah
arti dan makna untuk menjadikan hidup yang lebih baik dan berkualitas”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar