Seekor ulat yang kelaparan terdampar di tanah
tandus. Dengan lemas ia menghampiri pohon mangga sambil berkata, “Aku lapar,
bolehkah aku makan daunmu?”
Pohon mangga menjawab, “Tanah di
sini tandus, daunku pun tidak banyak. Apabila kau makan daunku, nanti akan
berlubang dan tidak kelihatan cantik lagi. Lalu aku mungkin akan mati
kekeringan. Hmmm… tapi baiklah, kau boleh naik dan memakan daunku. Mungkin hujan
akan datang dan daunku akan tumbuh kembali.”
Ulat naik dan mulai makan
daun-daunan. Ia hidup di atas pohon itu sampai menjadi kepompong dan akhirnya
berubah menjadi kupu-kupu yang cantik.
“Hai pohon mangga, lihatlah aku
sudah menjadi kupu-kupu. Terima kasih karena telah mengizinkan aku hidup di
tubuhmu. Sebagai balas budi, aku akan membawa serbuk sari hingga bungamu dapat
berbuah.”
Dalam hidup kita sering
memperhitungkan untung rugi pengorbanan yang dilakukan. “Jika saya memberi,
saya akan kekurangan. Bagaimana mengatasinya?” Atau, “Bagaimana kalau ternyata
saya ditipu?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar